Minggu, 10 Agustus 2014

Manfaat Tanaman Pisang



Tanaman Pisang

Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman buah ini kemudian menyebar luas ke kawasan Afrika (Madagaskar), Amerika dan Amerika Tengah. Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia, yakni meliputi daerah tropik dan subtropik, dimulai dari Asia Tenggara ke timur melalui Lautan Teduh sampai ke Hawai. Selain itu, tanaman pisang menyebar ke barat melalui Samudera Atlantik, Kepulauan Kanari sampai Benua Amerika. Berdasarkan taksonominya, tanaman pisang diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi               : Spermatophyta
Sub Divisi       : Angiospermae

Kelas               : Monocotyledonae
Keluarga          : Musaceae
Genus              : Musa
Species            : Musa sp.
(Satuhu dan Supriyadi, 2008).

Bagian-bagian Tanaman Pisang dan Kegunaannya

Akar

Pohon pisang berakar rimpang dan tidak mempunyai akar tunggang. Akar ini berpangkal pada umbi batang. Akar terbanyak berada di bagian bawah  tanah. Akar ini tumbuh menuju bawah sampai kedalaman 75-150 cm. Sedangkan akar yang berada di bagian samping umbi batang tumbuh kesamping atau mendatar. Dalam perkembangannya akar samping bisa mencapai 4-5 meter (Satuhu dan Supriyadi, 1999).

Daun

Daun pisang letaknya tersebar, helaian daun berbentuk lanset memanjang. Pada bagian bawahnya berlilin. Daun ini diperkuat oleh tangkai daun yang panjangnya antara 30-40 cm. Daun pisang mudah sekali robek oleh hembusan angin yang keras karena tidak mempunyai tulang-tulang pinggir yang menguatkan lembaran daun (Satuhu dan Supriyadi, 1999).
Daun pisang banyak dimanfaatkan untuk membungkus. Daun-daun yang tua yang sudah robek bisa digunakan untuk pakan kambing, kerbau atau sapi karena banyak mengandung unsur yang diperlukan oleh tubuh hewan dan dapat dibuat kompos (Satuhu dan Supriyadi, 1999).

Bunga

Bunganya berkelamin satu, berumah satu dalam tandan. Daun penumpu bunga berjejal rapat dan tersusun secara spiral. Daun pelindung berwarna merah tua, berlilin dan mudah rontok dengan panjang 10-25 cm. bunga tersusun dalam dua baris melintang. Bunga betina berada di bawah bunga jantan (jika ada). Lima daun tenda bunga melekat sampai tinggi, panjangnya 6-7 cm. benangsari 5 buah pada bunga betina tidak sempurna, bakal buah persegi sedang pada bunga jantan tidak ada (Satuhu dan Supriyadi, 1999).
Bunga pisang disebut juga jantung pisang karena bentuknya seperti jantung. Biasanya dimanfaatkan untuk dibuat sayur, karena kandungan protein, vitamin, lemak dan karbohidratnya tinggi. Selain dibuat sayur, bunga pisang dapat dibuat manisan, acar maupun lalapan (Satuhu dan Supriyadi, 1999).

Buah

Sesudah bunga keluar, akan terbentuk sisir pertama kemudian memanjang lagi dan terbentuk sisir kedua, ketiga dan seterusnya. Buah pisang banyak digunakan sebagai makanan seperti tepung, anggur, sale, sari buah, pisang goreng, pisang rebus, keripik pisang, kolak pisang, getuk pisang, sayur pisang muda dan sebagai buah segar (Satuhu dan Supriyadi, 1999).

Bonggol

Bonggol pisang adalah batang tanaman pisang yang berupa umbi batang (batang aslinya). Bonggol pisang muda dapat dimanfaatkan untuk sayur (Satuhu dan Supriyadi, 1999).

Batang Semu

Batang pisang sebenarnya terletak dalam tanah berupa umbi batang. Sedangkan yang berdiri tegak di atas tanah yang biasanya dianggap batang itu adalah batang semu. Batang semu ini terbentuk dari pelepah daun panjang yang saling menelangkup dan menutupi dengan kuat dan kompak sehingga bisa berdiri tegak seperti batang tanaman dengan tinggi berkisar 3,5-7,5 meter tergantung jenisnya. Batang pisang banyak dimanfaatkan sebagai alat untuk memandikan mayat, menutup saluran, tancapan wayang, kompos dan lain sebagainya (Satuhu dan Supriyadi, 1999).
Menurut Rismunandar (1989), pelepah (upih) daunnya dapat dipergunakan untuk pembungkus tembakau dan dapat dipergunakan untuk tali. Pelepah pisang juga mengandung serat yang halus terutama dari pisang kelutuk, menggala dan susu. Batang pisang cukup banyak mengandung zat-zat mineral. Kadar airnya cukup tinggi sedangkan kadar zat karbohidratnya tidak mengesankan. Dari hasil Penelitian Balai Industri tahun 1962, tercatat susunan kimiawi dari batang pisang sebagai berikut:
Air                   : 92,5 %
Protein             : 0,35 %
Karbohidrat     : 4,6 %
Zat Fosfor       : 135 mg/100 gr batang
Zat Kalium      : 213 mg/100 gr batang
Zat Kalsium    : 122 mg/100 gr batang


DAFTAR PUSTAKA


Rismunandar, 1989. Bertanam Pisang. CV. Sinar Baru, Bandung.
Satuhu, S., dan A. Supriyadi, 1999. “Pisang” Budidaya, Pengolahan dan Prospek
Pasar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Satuhu, S., dan A. Supriyadi, 2008. “Pisang” Budidaya, Pengolahan dan Prospek Pasar. Edisi Revisi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar